- Selamat Datang di Situs Blog SMANSA Community Nunukan - Media Komunikasi Informasi Alumni dan Pelajar SMA Negeri 1 Nunukan Kalimantan Timur

Minggu, 26 April 2009

''Maksimalkan 20 Persen Anggaran''

''Maksimalkan 20 Persen Anggaran''
Masih Ada Guru Terima Rp 150 Ribu per Bulan


SMANSA COMMUNITY NUNUKAN - Alokasi 20 persen anggaran APBD Nunukan untuk pendidikan dianggap cukup, untuk itu Dewan Pendidikan berharap anggaran tersebut dikelola baik dan digunakan untuk benar-benar membangun pendidikan. Demikian Ketua Dewan Pendidikan Syaharuddin. Penyampaiannya ini untuk masukan bagi Pemkab demi kemajuan kota, karna masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki terkait masalah pendidikan di Nunukan. Seperti masih rendahnya peningkatan mutu di sekolah swasta. ”Bagaimana kita bisa mengharapkan peningkatan mutu di sekolah swasta, kalau tunjangan untuk guru masih kurang? Padahal menurut UU, baik guru di sekolah swasta dan negeri tidak bisa dibedakan,” jelasnya. Ia menganggap ada perbedaan antara guru di sekolah swasta dan negeri. ”Bahkan ada guru swasta di SD-SD swasta yang digaji 150 ribu per bulan dari komite. Paling tinggi 300 ribu untuk gaji honor. Sementara para guru dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” tandasnya. Syaharudin berharap Pemkab Nunukan bisa meningkatkan status guru honor secara bertahap menjadi PNS. ”Guru honor yang jadi PNS kan yang masuk data base tiga tahun lalu. Bagaimana dengan nasib guru honor yang baru masuk?,” katanya. Permasalahan lain yakni kurangnya sarana prasarana untuk para siswa. Diakui, memang tidak ada lagi ditemukan guru yang menjual buku kepada siswanya. ”Masalahnya sekarang, adanya buku elektronik. Tapi ’kan tidak semua siswa memilikinya. Diharapkan, adanya perhatian pemerintah untuk memberikan bantuan teknologi informasi bagi siswa. Perbanyak komputer dan jaringan internet di sekolah,” sarannya.

SISWA TAK IKUTI UN

Sementara, Dewan Pendidikan yang juga Kepsek SMAN 1 Nunukan menilai secara keseluruhan pelaksanaan UN di Nunukan berjalan lancar meski ada beberapa yang dianggap belum maksimal karena anggaran yang diplot untuk UN belum digelontorkan. Dari pantauan yang didapat, dari keseluruhan siswa SMA/MA dan SMK yang mengikuti UN tahun ini, ada 8 siswa di dua sekolah yang tidak mengikuti UN. Syaharuddin mengatakan, dari 232 siswa di sekolah tersebut, 6 diantaranya tidak mengikuti UN. ”Satu siswa pulang kampung ke Sulawesi dan 5 siswa lainnya menikah sebelum UN. Padahal mereka telah mendapatkan kartu peserta,” tambahnya. Kemudian di SMK Nunukan, dari 132 siswa yang mengikuti UN mulai 20-22 April, dua siswa diantaranya juga absen tak mengikuti UN. ”Mereka mengundurkan diri sebelum UN, dengan alasan menikah,” kata Kepsek SMK Hj Hanni. Setiap harinya, setelah UN selesai dilaksanakan, Lembar Jawaban Kerja (LJK) siswa kemudian dibawa ke Mapolsekta untuk diamankan. Kapolsek Nunukan AKP Indrawan mengatakan, LJK diletakkan di salah satu ruangan yang tak bisa dimasuki orang-orang yang tidak berkepentingan. ”Ada dua personel yang berjaga-jaga didepan pintu, untuk mengamankan dokumen negara ini,” imbuhnya.(dew)

Bupati Yakin Siswa Dapat Nilai Bagus

Bupati Yakin Siswa Dapat Nilai Bagus
1.115 Siswa Kelas XII SMA Ikuti UN 2009

SMANSA COMMUNITY NUNUKAN - Mulai kemarin sampai 24 April mendatang, 1.115 siswa kelas XII SMA/MA dan SMK mengikuti Ujian Nasional (UN). Mereka dituntut untuk mendapatkan nilai lebih baik, karena standar nilai rata-rata nasional tahun ini meningkat menjadi 5,5. “Saya yakin, siswa di Nunukan bisa mendapatkan nilai bagus. Naiknya standar rata-rata nasional ‘kan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, biar kualitas SDM juga meningkat,” jelas Bupati Nunukan Abd Hafid Achmad, saat meninjau pelaksanaan UN, kemarin. Bupati didampingi Kadiknas Walidjo dan Kabag Humas dan Protokol Jafar, serta Kepsek SMA 1 Nunukan Syaharuddin dan pengawas dari Diknas Provinsi Kaltim. Diakui, dari pengalaman-pengalaman sebelumnya di beberapa daerah, memang terdapat nilai siswa yang kurang bagus. Tapi Pemkab Nunukan tetap berupaya untuk mendapatkan nilai baik sesuai yang diinginkan.

Ditambahkan, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, pemberi ilmu atau guru dan penerima ilmu atau siswa, harus memiliki konsisten dan benar-benar menekuninya, agar hasil yang didapat sesuai harapan. “Jadi antara guru dan siswa, harus memiliki suatu kerjasama yang baik,” katanya, sebelum melanjutkan peninjauan ke SMK. Kepsek SMA 1 Nunukan Syaharuddin menjelaskan, sekolah yang dipimpinnya masuk dalam sub rayon I Nunukan. “Terdiri dari SMA 1 sebanyak 12 ruangan dengan 232 siswa, SMA Pancasila 6 ruang dengan 106 siswa dan SMA Katholik Santo Gabriel 4 ruang dengan 51 siswa. Jadi jumlahnya 389 siswa,” terangnya.

Kadiknas Walidjo menuturkan, dari 1.115 siswa tersebut, 982 siswa di antaranya merupakan siswa SMA dan 133 siswa sisanya siswa SMK. “Jadi, jumlah keseluruhan SMA/MA dan SMK yang ikuti UN tahun ini 1.115 siswa,” katanya. Sama dengan UN yang lalu, mata pelajaran yang diujikan untuk UN siswa SMA/MA dan SMK yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris. Untuk program IPA di SMA/MA ditambah dengan mata pelajaran Kimia, Fisika dan Biologi. Sedangkan program IPS, ditambah dengan Geografi, Ekonomi dan Sosiologi.

Kemudian SMP/MTs sederajat akan mengikuti Ujian Nasional 27-30 April mendatang, berjumlah 1.924 orang. “Untuk tingkat SMP/MTs, mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA,” ungkapnya. Bagi siswa yang tidak dapat mengikuti UN, dengan alasan sakit atau alasan lain yang bisa diterima, bisa mengikuti ujian susulan pada 27 April-1 Mei untuk SMA/MA dan SMK pada 27-29 April. Sedangkan UN susulan untuk SMP digelar pada 4-7 Mei. (dew)

Pemkab Siap Terima 70 Mahasiswa

Pemkab Siap Terima 70 Mahasiswa
Revitalisasi KKN Unmul se-Provinsi Kaltim

SMANSA COMMUNITY NUNUKAN - Tahun ini, Pemkab Nunukan menyatakan siap menerima 70 mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Nunukan. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) Nunukan, Helmi, melalui Kabid Usaha Ekonomi dan Pemukiman (UEP), Zakaria mengatakan, 70 siswa ini nantinya akan disebar di Kecamatan Nunukan, Sebatik dan Sebatik Barat. ”Masing-masing kecamatan terbagi menjadi dua kelompok mahasiswa yang KKN selama dua bulan, mulai awal Juli sampai akhir Agustus,” jelasnya. Mahasiswa yang diterima KKN di Nunukan yakni 20 mahasiswa yang jurusannya di bidang pendidikan, 20 mahasiswa di bidang pertanian, 10 mahasiswa di bidang ekonomi dan sosial politik, masing-masing 7 mahasiswa di bidang perikanan dan kehutanan, serta 6 mahasiswa di bidang kedokteran. ”Bantuan dari Pemkab Nunukan diantaranya Rp 3 juta per kelompok untuk biaya program dan penginapan sebelum dan sesudah KKN,” terangnya. Di tahun sebelumnya, yakni 2008 lalu, Pemkab menerima 75 mahasiswa Unmul dan 60 mahasiswa di tahun 2007. Program ini telah dilaksanakan Pemkab Nunukan, sejak 2002 lalu. Penjelasan ini diungkapkan saat laporan evaluasi revitalisasi KKN Unmul. Kegiatan ini dihadiri masing-masing 3 orang dari perwakilan BPM-PD se-Provinsi Kaltim, kecuali Kutai Timur. Ketua KKN MZ Arifin dalam persentasinya menyampaikan, perguruan tinggi (PT) sebagai pusat center of excellence memberikan konsekuensi logis, agar sebuah PT dapat memberikan konstribusi positif bagi masyarakat. ”Sudah saatnya PT, khususnya Unmul memberikan makna sebenarnya bentuk pengabdian pada masyarakat, dengan melaksanakan program KKN melalui program pemberdayaan masyarakat,” paparnya. KKN sebagai manifestasi pengabdian PT terhadap masyarakat, pelaksanaannya dilakukan dengan mengirimkan sejumlah mahasiswa ke berbagai desa atau kelurahan yang ada di provinsi tertentu. ”Luasnya daerah pelaksanaan KKN, membutuhkan koordinasi dengan Pemkab setempat,” ujarnya. Tujuan dari KKN tersebut, mahasiswa mampu menunjang program pembangunan di pedesaan dalam kegiatan bidang peremajaan data desa, bidang kependudukan, bidang potensi desa, pemberdayaan masyarakat pedesaan dan pengembangan program KKN. Sasarannya, dapat menghasilkan insani berkualitas, mandiri, kreatif dan inovatif sesuai keilmuannya. Sedangkan untuk masyarakat dan Pemkab dapat memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, ilmu, teknologi dan seni, dalam merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan di daerah pedesaan. Kegiatan ini dibuka Bupati Nunukan H Abd Hafid Achmad diwakili Asisten Pemerintahan Djimmi, Rabu (22/4) malam di Hotel Laura. Dihadiri pimpinan instansi terkait dan narasumber. Yakni Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Unmul Ratna Shanti, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kaltim diwakili H Herlan dan Ketua KKN MZ Arifin. (dew)

- SMANSA Community Nunukan - Media Komunikasi Informasi Alumni dan Pelajar SMA Negeri 1 Nunukan Kalimantan Timur