- Selamat Datang di Situs Blog SMANSA Community Nunukan - Media Komunikasi Informasi Alumni dan Pelajar SMA Negeri 1 Nunukan Kalimantan Timur

Sabtu, 21 Maret 2009

SMK Kekurangan 10.000 Guru

SMK Kekurangan 10.000 Guru
Dibangun Lima SMK di Perbatasan Negara

SMANSA Community Nunukan Magelang - Saat ini terjadi kekurangan sekitar 10.000 guru sekolah menengah kejuruan untuk berbagai bidang keahlian. Kekurangan tenaga pengajar tersebut merata hampir di 7.446 SMK yang ada di Indonesia. ”Kekurangan guru terutama untuk SMK-SMK yang berada di daerah terpencil,” kata Direktur Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Joko Sutrisno di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (26/2). Dia mengatakan itu dalam acara Lomba Keterampilan Siswa (LKS) SMK I Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 yang berlangsung di kompleks Akademi Militer Magelang. Merekrut guru sekolah menengah kejuruan (SMK) juga tidak mudah, kata Joko, karena selain harus bisa mengajar dengan baik, guru SMK juga dituntut untuk memiliki keterampilan tertentu. Bekal keterampilan ini sangat berharga saat guru menyampaikan pelajaran kepada para siswa. Untuk menutupi kekurangan guru tersebut, Joko mengatakan, SMK terpaksa mendatangkan tenaga pengajar dari luar, yaitu dari kalangan mahasiswa yang baru menempuh kuliah kerja nyata (KKN) atau praktisi perusahaan. Bahkan, di daerah-daerah terisolasi, personel TNI dimanfaatkan untuk mengajar.

SMK di perbatasan
Lebih lanjut, Joko mengatakan, lima SMK akan dibangun di perbatasan Republik Indonesia mulai Maret 2009. Pembangunan tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kecerdasan masyarakat, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam upaya pertahanan negara. Joko mengatakan, tiga SMK akan dibangun di perbatasan Indonesia-Malaysia, yakni di Nunukan, Kalimantan Timur, serta di Taloh dan Entikong, di Kalimantan Barat. Dua SMK lainnya akan didirikan di perbatasan Indonesia-Filipina, tepatnya di Tahuna, Sulawesi Utara, dan di perbatasan Indonesia-Vietnam- Thailand, yaitu di Natuna, Kepulauan Riau. Joko berharap pendirian SMK tersebut juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat perbatasan. ”Jika perekonomian tumbuh baik dan masyarakat kecukupan, daerah perbatasan juga akan aman,” ujarnya. Pembangunan SMK di daerah-daerah perbatasan ini, menurut Joko, dilaksanakan Departemen Pendidikan Nasional bekerja sama dengan TNI. Selain dalam kegiatan pembangunan fisik gedung sekolah, anggota TNI nantinya juga akan dilibatkan sebagai tenaga pengajar. ”Para anggota TNI nantinya akan membantu mengajarkan materi pelajaran bela negara dan cinta tanah air,” ujarnya. Gubernur Jateng Bibit Waluyo dalam sambutannya mengatakan, siswa SMK harus lebih banyak magang dan mengikuti program pelatihan agar lebih terampil. (EGI)

Tidak ada komentar:

- SMANSA Community Nunukan - Media Komunikasi Informasi Alumni dan Pelajar SMA Negeri 1 Nunukan Kalimantan Timur